Namun, ternyata serai wangi terutama batang dan daun bisa pula dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Ya, pasalnya tanaman serai wangi ini mengandung zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal.
Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk kekurangan cairan.
Untuk menggunakannya, tuangkan ekstrak serai wangi ke dalam alat penyemprot, lalu semprotkan ke tempat dimana nyamuk-nyamuk bersembunyi.
Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 50 – 100 cm. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut.
Perbanyakan dilakukan dengan pemisahan stek anakan. Stek diperoleh dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar namun tidak beruas. Poting sebagian daun stek atau kurangi hingga 3 – 5 cm dari pelepah daun. Sebagian akar juga dikurangi dan tinggalkan sekitar 2,5 cm di bawah leher akar. Setelah itu, ditanam di halaman rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar